Seminggu yang lalu
tepatnya pada tanggal 12 Januari 2015, BMKG Sanglah memberikan peringatan
tentang waspada petir. Info petir (12/01/2015) pada pukul 02.27 Wita yang
diberikan oleh BMKG Sanglah bahwa terdapat aktifitas petir yang signifikan di
daerah Tabanan, Denpasar, Badung Selatan, Gianyar. Saat itu suhu mencapai 24-310C
, kelembapan 65-92% dan kecpatan angina mencapai 22 km/jam dari arah barat.
Masyarakat Bali harus tanggap akan bahaya petir, dimana
petir dapat menyebabkan kematian pada manusia, kebakaran hutan, dll. Dampak
yang paling sering disebabkan oleh petir adalah kerusakan pada bangunan maupun
peralatan elektronik.
Tempat
yang beresiko tersambar petir adalah daerah perbukitan, lereng, daerah
terpencil, dan daerah pedesaan. Di perkotaan resiko terkena petir relatif kecil
karena kepadatan penduduk di kawasan tersebut merata. Begitu juga kolam renang
sangat beresiko tersambar petir. Jika kita sedang berenang dan tiba-tiba
mendung gelap, segeralah keluar dari kolam dan masuk ke bangunan terdekat.
Petir juga bisa merambat melalui saluran kabel listrik dan telepon sehingga
kabel telepon yang masuk ke pesawat telepon sebaiknya juga dicabut. Antena
televisi juga bisa menjadi penghantar petir masuk ke rumah.
Proteksi yang paling sering
digunakan masyarakat adalah dengan instalasi penangkal listrik. Di puncak
rumah-rumah atau bangunan terdapat besi runcing yang dikaitkan dengan
kabel yang menuju ke tanah, dengan
tujuan petir yang menyambar akan dinetralkan ke tanah. Jika berada di dalam
rumah hindari posisi yang dekat dengan kontak listrik, menjauhlah dari daerah
yang lembab ataupun berair, matikan semua peralatan elektronik dan cabut kabel
yang terhubung ke antenna, kabel yang terhubung ke peralatan elektronik juga
dapat menghantarkan arus listrik pada saat petir menyambar. Gunakan sandal yang
berbahan karet agar terhindar dari kontak langsung dengan tanah(ground). Jika
sedang melakukan aktifitas di luar ruangan, segera mencari gedung atau masuk ke
dalam mobil. Hindari berlindung di bawah pohon ataupun benda logam yang
menjulang tinggi. Apabila berada di tanah lapang, cepat ambil posisi jongkok
dengan merapatkan kedua kaki kemudian tundukkan kepala serendah-rendahnya tanpa
menyentuh tanah.
Kenali aktivitas alam sedini mungkin. Petir
dan banjir merupakan fenomena alam yang sering kita temui pada musim hujan.
Pengenalan terhadap bahaya petir serta upaya proteksinya perlu dipahami dengan
baik oleh masyarakat. Ini langkah awal demi meminimalisir dampak buruk dari
bencana yang sewaktu-waktu terjadi di sekitar kita.
Bali Post, 24 Januari 2015
0 comments:
Post a Comment