Masyarakat Indonesia sebagian besar memiliki kebiasaan merokok.
Merokok bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi kebiasaan sehari-hari bahkan
ada yang tidak bisa lepas dari kebiasaan merokok. Menurut sebagian orang dengan
merokok dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan. Bagi mereka yang gemar
merokok lebih memilih membeli merokok daripada membeli makan untuk dirinya
sendiri. Meskipun banyak himbauan akan bahaya merokok yang tersebar melalui
media elektronik, spanduk, koran, bahkan di bungkus rokok pun sudah diberikan
himbauan, akan tetapi himbauan ini tak dihiraukan bagi para pecandu rokok. Para
perokok di Indonesia rata-rata berumur 17 tahun ke atas. Akan tetapi kini rokok
tidak hanya digunakan bagi orang dewasa, anak usia dini pun sekarang sudah
banyak yang merokok.
Menurut berita di Metro Tv pada
tanggal 27 Januari 2015 bahwa anak SD pun sudah banyak yang merokok. Akhir-akhir
ini kebiasaan merokok aktif pada anak cenderung meningkat, bila dulu anak SMP
sudah berani merokok, kini anak SD sudah banyak dijumpai merokok secara
diam-diam. Konsumsi rokok pada usia dini dapat menimbulkan kebiasaan merokok
yang sulit dihentikan, serta sangat beresiko bagi kesehatan. Sangat disayangkan
kenapa anak yang masih berumur sekitar 6 tahun ini sudah banyak yang merokok.
Banyak faktor yang menyebabkan kenapa anak usia dini banyak yang merokok, ada
faktor keluarga, faktor lingkungan, dan faktor diri sendiri. Kurangnya
pendidikan yang diberikan oleh orang tua tentang bahaya akan merokok pada anak
akan sangat berpengaruh bagi kehidupan anak selanjutnya. Banyak juga dijumpai
bahwa seorang anak malah diajari merokok oleh orang tua mereka. Orang tua
harusnya menjadi contoh bagi anak-anak mereka, bukan malah mengajarkan hal-hal
yang berdampak buruk bagi anak mereka. Selain itu faktor lingkungan juga
berpengaruh bagi kepribadian anak, jika dilingkungan sekitar anak kebanyakan
perokok, ini akan dapat membuat si anak penasaran dan akan merokok secara
diam-diam.
Bagi mereka para perokok diusia dini
menganggap bahwa merokok itu keren, apalagi rokok yang mereka hisap merupakan
rokok yang terkenal dan banyak diiklankan di tv. Hal ini akan membuat anak-anak
yang tidak merokok jadi ikut merokok lantaran ingin terlihat keren terlebih
lagi apabila seorang pria tidak merokok maka dia akan dianggap tidak jantan
oleh rekan-rekannya. Seperti yang kita ketahui bahwa rokok mengandung nikotin,
sehingga membuat para pengguna akan merasa ketagihan dan akan melakukannya
lagi. Jika dari umur yang sedini ini sudah merokok, maka dampaknya anak akan
susah untuk menghilangkan kebiasaan merokok dan akan mengganggu kesehatan
mereka.
Seperti kita ketahui bahwa ada yang
namanya perokok pasif maupun aktif. Seorang perokok pasif merupakan orang yang
menghirup asap rokok disekitar lingkungan tempat dia berada, sedangkan perokok
aktif merupakan orang yang langsung melakukan kegiatan merokok. Banyak orang
sudah tahu bahwa perokok pasif lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif.
Perokok pasif lebih berbahaya karena mereka menghirup asap rokok yang berasal
dari ujung rokok dan asap yang dihembuskan oleh perokok itu sendiri. Menurut
penelitian terdapat 4000 senyawa kimia berbahaya yang terdapat pada asap
tembakau, diantaranya nikotin, tar, methanol, ammonia, arsenic, sianida, dan
lain-lain. Perokok pasif lebih berbahaya tiga kali lipat daripada perokok aktif
karena asap rokok yang dihirup berasal dari ujung rokok. Asap tersebut
merupakan hasil dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna. Konsentrasi zat
berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar, karena racun yang ia isap
lewat hidungnya tidak terfilter, sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok
aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap.
Banyak penelitian yang
membuktikan kebiasaan merokok dapat meningkatkan resiko timbulnya berbagai
penyakit, seperti penyakit jantung dan penyakit ganggguan pembuluh darah,
kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker osefagus, kanker laring,
bronkitis, impotensi, tekanan darah tinggi, serta gangguan kehamilan dan cacat
pada janin. Pada kenyataannya kebiasaan merokok sulit dihilangkan dan jarang
diakui orang sebagai suatu kebiasan buruk. Apalagi orang yang merokok untuk
mengalihkan diri dari stres dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan diri dari
kebiasaan ini dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar belakang depresi.
Anak yang
mulai merokok dapat menjadi kecanduan, sehingga mungkin akan terus merokok
ketika telah dewasa dan nantinya berisiko menderita penyakit jantung, kanker
paru-paru dan penyakit berbahaya lain. Orang tua memainkan peranan penting
dalam mendidik anak mereka mengenai gaya hidup sehat dan mengajarkan pentingnya
untuk tidak merokok. Perokok dewasa perlu menyingkirkan rokok dari jangkauan
anak dan jangan merokok di dekat anak-anak. Pemerintah saat ini telah
mempromosikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan salah satu
indikatornya adalah perilaku tidak merokok. Pemerintah akan terus mempromosikan
bahaya merokok bagi kesehatan demi melindungi generasi muda.
0 comments:
Post a Comment