ANCAMAN El Nino Juli-November

        Indonesia kini tengah memasuki musim kemarau terhitung sejak bulan Juni 2015. Akibat musim kemarau, tak sedikit wilayah di Indonesia yang mengalami kekeringan. Di sejumlah wilayah di Tanah Air masyarakat sudah mulai menyuarakan kondisi yang mereka alami akibat kekeringan ini. Misalnya tanaman cabai, padi, sayuran dan lainnya yang layu mongering. Kekeringan yang melanda beberapa wilayah di Indonesia akan berdampak negatif terhadap sector pertanian. Hal ini akan menyebabkan turunnya produksi pertanian yang mengakibatkan kerugian finansial bagi para petani. Kerugian akibat gangguan musim ini tentu saja menambah panjang daftar kesulitan petani yang sudah terbebani berbagai komponen biaya selama proses pertanian dikerjakan. 

        Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau yang melanda wilayah di Indonesia disebabkan adanya dampak El Nino. El Nino diperkirakan akan mengancam Indonesia pada bulan Juli-November 2015. Diprediksi terdapat beberapa wilayah akan mengalami kekeringan seperti Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. 

     Perlu diketahui fenomena El Nino merupakan gejala gangguan iklim yang diakibatkan oleh naiknya suhu permukaan laut Samudera Pasifik sekitar khatulistiwa bagian tengah dan timur. Naiknya suhu di Samudera Pasifik ini mengakibatkan perubahan pola angin dan curah hujan yang ada di atasnya. Pada saat normal hujan banyak turun di Australia dan Indonesia, namun akibat El Nino ini hujan banyak turun di Samudera Pasifik sedangkan di Australia dan Indonesia menjadi kering. 

     Mengingat bencana kekeringan yang luas di Indonesia pada tahun 1997, saat itu Indonesia mengalami kasus kebakaran hutan yang mengakibatkan asapnya menyebar ke negara tetangga. Kebakaran hutan yang melanda banyak kawasan di Pulau Sumatera dan Kalimantan saat itu, memang bukan disebabkan oleh fenomena El Nino secara langsung. Namun kondisi udara kering dan sedikitnya curah hujan telah membuat api menjadi mudah berkobar dan merambat dan juga sulit dikendalikan. Di sisi lain, kekeringan dan kemarau panjang juga menyebabkan banyak wilayah sentra pertanian mengalami gagal panen karena distribusi curah hujan yang tidak memenuhi kebutuhan tanaman. Gagal panen bisa saja berdampak pada krisis pangan jika tidak dilakukan langkah-langkah antisipasi lebih awal. 

        Ancaman El Nino harus diwaspadai. Sudah cukup banyak kerugian yang di alami negara akibat dampak dari kekeringan yang disebabkan oleh El Nino. Pemerintah dan dinas terkait hendaknya mengambil langkah-langkah antisipatif guna mengurangi kerugian baik yang dialami para petani dan sector pertanian maupun masyarakat pada umumnya.


                                          Bali Post, 9 Juli 2015


0 comments:

Post a Comment

 

From Zero to Hero Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger