MUSIM PANCAROBA DAN PUTING BELIUNG


Indonesia saat ini tengah memasuki musim pancaroba. Pada musim pancaroba cuaca di wilayah Indonesia terkadang tak mudah untuk di prediksi. Cuaca ekstrim seperti hujan badai, petir, angin kencang, angin puting beliung, banjir dan longsor kerap terjadi selama musim pancaroba. Seminggu yang lalu(21/2), beberapa daerah di Bali dikabarkan terkena angin puting beliung tepatnya di daerah Buleleng dan Jembrana. BMKG Wilayah III di Tuban memprediksi angin puting beliung tersebut terjadi akibat rendahnya tekanan udara di sekitar Australia. Kerusakan yang disebabkan oleh angin puting beliung ini cukup parah, pepohonan tumbang dan menimpa puluhan rumah warga, selain itu juga ditemukan korban luka-luka akibat tertimpa beton.
Masyarakat Bali sebaiknya mengenali tanda-tanda bahwa akan terjadinya angin puting beliung, hal ini demi mengantisipasi kerugian material maupun terjatuhnya korban jiwa. Ciri-ciri bahwa di suatu daerah akan terjadi angin puting beliung dapat kita ketahui dengan melihat kondisi cuaca satu hari sebelumnya. Apabila udara pada malam hari atau pagi hari sebelumnya terasa gerah/panas, dan terlihat awan menjulang tinggi berwarna hitam yang sering dikenal dengan awan Cumulonimbus (Cb), ini merupakan tanda-tanda akan adanya hembusan angin kencang. Perhatikan pepohonan sekitar, jika ranting dan dedaunan bergoyang cepat itu pertanda angin sudah mulai mendekat. Udara yang berada disekitar kita akan terasa dingin. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan yang tiba-tiba deras, apabila di daerah kita hujan gerimis, itu berarti angin kencang jauh dari lingkungan kita berada. Saat itu juga terjadi sambaran petir yang cukup keras pertanda hujan lebat dan angin kencang akan datang.
            Ada beberapa hal yang dapat dilakukan guna mengantisipasi angin puting beliung. Jika disekitar rumah terdapat pepohonan rimbun, tinggi, dan rapuh sebaiknya ditebang. Atap rumah yang sudah rapuh dan mudah diterbangkan angin kencang, sebaiknya diganti dan diperbaiki. Apabila keadaan cuaca di luar rumah gelap dan banyak kumpulan awan, usahakan untuk tetap di rumah dan jangan bepergian. Bagi yang sedang dalam perjalanan atau di luar rumah, jika cuaca sudah mulai gelap dan langit telah ditutupi awan hitam sebaiknya mencari tempat aman, tidak di bawah pohon, di dekat tiang listrik, maupun baliho.
            Mengenali tanda-tanda dan cara mengantisipasi angin puting beliung perlu untuk diketahui masyarakat Bali, mengingat dalam sepekan ini telah banyak kerusakan rumah, pohon tumbang akibat adanya angin kencang atau pun angin puting beliung. Perlu diadakan antisipasi angin puting beliung untuk jangka panjang dengan cara menanam pohon yang tahan angin di pinggir jalan seperti pohon beringin, cemara, dan pohon asam. Upaya antisipasi ini perlu dilaksanakan demi keselamatan bersama.       


Bali Post, 10 Maret 2015



0 comments:

Post a Comment

 

From Zero to Hero Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger