GEMPABUMI DATANG, JANGAN PANIK!


Karangasem merupakan daerah yang termasuk ke dalam Zona I daerah yang sangat rawan gempabumi. Masyarakat Bali mungkin masih ingat akan kejadian gempa besar dan merusak di wilayah Karangasem pada tanggal 17 Desember 1979 dengan kekuatan gempa mencapai 6,4 skala Richter. Akibat gempabumi tersebut tercatat 25 orang meninggal dan ratusan luka-luka.

                Pada akhir bulan Desember 2014 lalu tanggal 28 Desember 2014 pukul 18.58 Wib, gempa dirasakan kembali pada daerah Sanglah, Kuta, Karangasem, Gianyar, dan Denpasar pada skala intensitas II-III Modified Mercally Intensity (MMI). BMKG Sanglah Denpasar mencatat adanya gempabumi berkekuatan 4,7 skala Richter dengan lokasi pusat gempa di  8,97o LS 115,67o BT atau 28 km Tenggara Klungkung.

                Kita sebaiknya belajar dari pengalaman bagaimana gempabumi dapat menyebabkan kerusakan dan korban jiwa. Cara yang tepat untuk mengatasi masalah akibat gempabumi adalah dengan adanya mitigasi gempabumi. Upaya mitigasi gempabumi merupakan suatu upaya untuk menanggulangi atau mengurangi dampak bencana alam terhadap manusia dan harta benda.

                Sebelum terjadi gempabumi sebaiknya ketahuilah struktur rumah yang ditempati, mengevaluasi struktur bangunan jika sewaktu-waktu terjadi gempa tidak akan ada yang celaka. Letak pintu, lift dan tangga darurat sangat penting untuk diketahui agar saat terjadi gempa semua orang tahu kemana harus berlari dan berlindung. Perabotan rumah tangga seperti lemari, cabinet, dan lain-lain diatur agar menempel pada dinding (dipaku/diikat) untuk menghindari roboh atau jatuh di saat terjadi gempabumi. Kecelakaan yang paling banyak terjadi saat gempa adalah kejatuhan material. Atur benda yang berat sebisa mungkin berada pada bagian bawah, cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh saat gempabumi terjadi. Dalam setiap rumah diwajibkan untuk memiliki kotak P3K, senter, radio, air.

                Ketika terjadi gempa, hal yang harus dilakukan apabila berada di dalam ruangan adalah melindungi diri dengan mencari tempat yang aman dari reruntuhan seperti di bawah meja, di sudut ruangan yang kuat, di bawah kusen, dan lain-lain. Jika berada di luar ruangan sebaiknya hindari bangunan yang ada disekitar seperti gedung, tiang listrik. Perhatikan juga apabila terjadi rekahan tanah tiba-tiba. Saat sedang mengendarai mobil, segera keluar dari mobil dan berlindung di sampingnya. Daerah pegunungan saat terjadi gempa memungkinkan untuk terjadinya longsor, hindarilah daerah rawan longsor disekitar pegunungan. Pantai daerah yang berpotensi tsunami apabila terjadi gempa, jauhilah pantai sebisa mungkin dan cari daerah yang lebih tinggi.

                Sesudah terjadi gempabumi, keluar dari bangunan dengan menggunakan tangga biasa (tidak menggunakan lift) bagi yang berada di dalam bangunan dan usahakan tertib. Periksa sekitar bangunan untuk mengetahui apakah terjadi kebakaran, arus pendek, kebocoran gas. Jangan mendekati bangunan yang sudah rusak akibat gempa karena sewaktu-waktu dapat roboh apabila terjadi gempa susulan. Mencari informasi di media cetak maupun elektronik mengenai gempa yang terjadi, dan berikan informasi apabila dimintai oleh instansi terkait.


                Gempabumi bisa datang kapan saja dan dimana saja. Waspada demi keselamatan bersama. Pelajari upaya mitigasi bencana gempabumi demi meminimalisir korban jiwa akibat gempabumi.   

0 comments:

Post a Comment

 

From Zero to Hero Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger